Aplikasi Karboksimetil Selulosa (CMC) dalam Makanan

Karboksimetil selulosa (CMC) adalah bahan tambahan makanan yang banyak digunakan yang dikenal sebagai pengemulsi. Meskipun belum menjalani pengujian dosis keamanan khusus pada manusia, bahan ini semakin banyak digunakan sejak tahun 1960-an dalam berbagai makanan dan minuman. Ini termasuk makanan padat, minuman cair, minuman asam laktat, makanan kaleng, permen, kue kering, produk daging, es krim, biskuit, makanan instan dan beku, serta susu kedelai, yogurt, susu kacang, teh buah, dan jus. CMC meningkatkan stabilitas dan ketebalan makanan, memperbaiki tekstur dan memperpanjang umur simpan.

Tingkatan dan Penggunaan CMC untuk Makanan

Aplikasi: Aplikasi

Minuman bakteri asam laktat, susu buah, es krim, sirup buah, gel, permen karet, jeli, roti, isian, pancake, produk beku, minuman padat, bumbu, mie instan, produk daging, dll.

Kegunaan dan Fungsi: Penggunaan dan Fungsi:.

1. Pengental: Mencapai kekentalan pada konsentrasi rendah, memungkinkan kontrol terhadap kekentalan selama pemrosesan makanan sekaligus memberikan tekstur yang halus.

2. Retensi Air: Mengurangi dehidrasi dan penyusutan pada makanan, sehingga memperpanjang umur simpan.

3. Stabilitas Pendispersi: Menjaga stabilitas kualitas makanan, mencegah pemisahan minyak dan air (emulsifikasi), dan mengontrol ukuran kristal pada makanan beku (mengurangi kristal es).

4. Pembentukan Film: Membentuk lapisan gel pada makanan yang digoreng untuk mencegah penyerapan minyak yang berlebihan.

5. Stabilitas Kimia: Stabil terhadap bahan kimia, panas, dan cahaya, dengan ketahanan terhadap jamur.

6. Kelambanan Metabolisme: Sebagai bahan tambahan makanan, tidak dimetabolisme dan tidak menyediakan kalori dalam makanan.

Karakteristik Struktural CMC

Sodium Carboxymethyl Cellulose (CMC) adalah selulosa eter anionik, umumnya ditemukan sebagai bubuk atau butiran berserat berwarna putih atau sedikit kuning, dengan kepadatan 0,5-0,7 g / cm³. Hampir tidak berbau dan tidak berasa, dengan sifat higroskopis yang kuat. CMC mudah larut dalam air untuk membentuk larutan jernih seperti gel tetapi tetap tidak larut dalam pelarut organik seperti etanol. Larutan berair 1% biasanya memiliki pH antara 6,5 dan 8,5, berkinerja terbaik pada pH 7. Viskositas menurun secara signifikan ketika pH di atas 10 atau di bawah 5.

CMC stabil terhadap panas, dengan viskositas yang meningkat dengan cepat di bawah 20°C dan berubah lebih lambat antara 25°C dan 55°C. Namun, pemanasan dalam waktu lama di atas 80°C dapat mendenaturasi gel, mengurangi viskositas dan efektivitasnya. Perebusan suhu tinggi di atas 100°C atau sterilisasi suhu sangat tinggi yang lama dapat menurunkan CMC secara signifikan, yang menyebabkan hilangnya viskositas dengan cepat. CMC stabil dalam larutan alkali lemah tetapi mudah terhidrolisis dalam lingkungan asam. Tetap stabil di atas pH 3,5, tetapi pengendapan dapat terjadi pada tingkat pH 2-3 dan dengan adanya garam logam multivalen.

Untuk penggunaan yang optimal, pastikan CMC dilarutkan dengan benar dan pertimbangkan kondisi pH dan suhu untuk mempertahankan efektivitasnya dalam berbagai aplikasi.

Kualitas CMC diukur berdasarkan derajat substitusi (DS) dan kemurnian.

Sifat-sifat Sodium Karboksimetil Selulosa (CMC) bergantung pada derajat substitusi (DS). Ketika DS meningkat, begitu juga dengan kelarutan, transparansi, dan stabilitas larutan. Ketika DS antara 0,7 dan 0,9, larutan CMC menunjukkan beberapa transparansi dan perilaku pseudoplastik. Dengan DS lebih besar dari 0,90, larutan menjadi lebih transparan dan sifat reologisnya meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi DS termasuk rasio alkali terhadap agen eterifikasi, waktu eterifikasi, kadar air, suhu, pH, konsentrasi larutan, dan keberadaan garam.

Produk CMC dengan kemurnian tinggi menunjukkan karakteristik yang lebih berbeda dan stabilitas yang lebih baik. FAO dan WHO telah menyetujui CMC murni untuk digunakan dalam makanan, setelah melalui pengujian biologis dan toksikologi yang ekstensif. Asupan harian yang diterima secara internasional (ADI) adalah 25 mg per kg berat badan, yaitu sekitar 1,5 gram per orang per hari. Beberapa penelitian telah melaporkan tidak ada efek toksik bahkan pada tingkat asupan setinggi 10 kg.

Untuk hasil yang optimal, pertimbangkan faktor-faktor ini ketika menggunakan CMC untuk memastikan efektivitas dan keamanannya dalam berbagai aplikasi.

Sodium Carboxymethyl Cellulose (CMC-Na) adalah jenis bahan pengental yang banyak digunakan dalam industri makanan karena sifat fungsionalnya yang sangat baik. Penggunaannya telah berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan industri makanan yang cepat dan sehat. Selain itu, HPMC dapat mengembang secara signifikan pada saat penyerapan air, meningkatkan volumenya beberapa ratus kali lipat, yang sangat meningkatkan tingkat disintegrasi dan disolusi obat.

Hubungi Kami & Dapatkan Sampel Gratis

Silakan hubungi saya untuk penawaran harga terbaru atau untuk meminta uji sampel (sampel kami gratis dan sudah termasuk ongkos kirim).

Brosur

Untuk informasi lebih lanjut, seperti laporan sertifikasi produk, analisis kualitas, TDS, dan MSDS, silakan unduh brosur kami.

Tautan cepat

HUBUNGI KAMI

Dapatkan sampel gratis, dan informasi penawaran